Selasa, 29 Mei 2012

SITASI


Devinisi :
          Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa inggris. Sitiran/sitasi adalah menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain. Ada pendapat dari beberapa tokoh mengenai pengertian sitasi/ sitiran, diantaranya :
a. ALA glossary of library and information science dalam hasugian (2005:5), Sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau pada beberapa  sumber yang memiliki otoritas.
b. Kamus besar bahasa indonesia (2005:1078) menyatakan bahwa, Sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain. Referensi berarti rujukan atau petunjuk, sedangkan citation (sitiran) berarti kutipan.
c. Menurut sulistyo-basuki dalam wibowo (2008:26), dalam kaitannya dengan sitiran dikenal 2 istilah yaitu referencing (perujukan) => Mengarahkan pada perujukan kekarya yang telah ada sebelumnya dan mengutip  pengarang sebelumnya. dan citation (sitasi/sitiran) => Mengarah pada karya yang diacu yang dilakukan pengarang sesudah karya yang diacu dterbitkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komunikasi ilmiah dan merupakan ciri pertumbuhan pengetahuan.
Kesimpulan dari pendapat tokoh diatas bahwa yang dimaksud dengan sitiran/sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip. Sitiran bisa muncul dalam catatan kaki, catatan akhir, bibliografi ataupun daftar pustaka. Kadang-kadang citation dianggap sinonim dengan reference, tetapi bila kedua istilah tersebut diteliti dalam kamus bahasa ternyata makna istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
Teknik penulisan SITASI
Pada dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
1. C
atatan langsung (catatan perut)
    Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.
Contoh:
berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).
2. Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes)
F
ootnotes dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.

1. Catatan Kaki (Footnotes) : D
iletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1
2. Catatan akhir (endnotes) : sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya terletak pada penempatan catatan. Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter).
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1

1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
FUNGSI SITASI
Fungsi dari sitasi diantaranya, sebagai berikut:
          1. Memberikan penghormatan kepada pelopor bidang ilmu
          2. Mengakui atau memuji hasil karya orang lain
          3. Mengidentifikasi metodologi serta peralatan yang                        digunakan dalam menghasilkan karya tersebut
          4. Mengkoreksi pekerjaan sendiri dan mengkritik atau                     mengkoreksi hasil karya orang lain yang telah                        terbitan sebelumnya
          5. Memperkuat klaim terhadap suatu penemuan
          6. Kesiagaan terhadap penelitian berikutnya
          7. Bukti keaslian data
          8. Identifikasi penerbitan yang asli dimana suatu gagasan atau                 konsep telah dibahas.
          9. Memberikan latar belakang bacaan
JENIS DOKUMEN SEBAGAI SUMBER SITASI
Ä Jurnal atau majalah ilmiah
                   Dalam perkembangannya, jurnal diartikan sebagai terbitan berkala yang pada umumnya berupa laporan penelitian terbaru serta tulisan-tulisan ilmiah yang lain, yang mana digunakan oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai bahan penelitian yang wajib menggunakan jurnal. Di dalam jurnal terdapat informasi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ä Karya ilmiah
                   Karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan salah satu dokumen yang dapat disitir. Dan karya ilmiah ini biasanya merupakan hasil dari pengembangan karya dari seseorang yang mengembangkan  ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu lain yang diperolehnya.
Tujuan dari karya ilmiah adalah: agar gagasan karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu di dukung atau ditolak oleh pembaca.
Ä Buku
                   Buku merupakan salah satu jenis dokumen yang sangat umum digunakan sebagai rujukan/sitasi dalam suatu bahan makalah.
Ä Kamus
                   Kamus merupakan jenis dokumen umum, sangat banyak disitir, karena jenisnya yang bersifat menyeluruh, atau dapat di pakai oleh segala jenis bidang ilmu, kecuali kamus-kamus yang bersifat khusus atau subjek.
Ä Surat kabar atau koran
                    Surat kabar merupakan terbitan berkala yang kebanyakan diterbitkan harian, isinya tidak dibatasi pada satu subjek tertentu dan berisikan informasi atau berita mutakhir. Tujuan diterbitkannya surat kabar adalah untuk menyebarluaskan berita secara cepat dan tepat, oleh karena itu surat kabar diterbitkan secara harian.
Ä Sumber Internet
          Kebanyakan sitiran digunakan bersumber dari internet yang menyajikan informasi bermanfaat dan mendukung penulisan karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena akses informasi melalui internet dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Selain itu, internet menyajikan beragam jenis informasi mulai dan yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Terkadang sitiran yang bersumber dari intemet tidak mudah di identifikasikan, apakah tergolong jenis jurnal, majalah dan sebagainya. Dalam hal ini sumber internet bukanlah termasuk dalam jenis dokumen, namun merupakan suatu media untuk mengakses informasi. Dan perlu diketahui, bahwa sumber internet itu tidak semuanya bisa digunakan sebagai rujukan misalnya pada wikipwdia, bahwa sumber itu tidak valid, karena sumber itu bisa diedit atau disunting. Maka dari itu sebelum mengambil sumber dari rujukan internet terlebih dahulu harus diperhatikan apakah data it valid atau tidak.
Secara awam kita dapat menyimpulkan bahwa frekuensi sebuah dokumen dikutip dapat dianggap sebagai ukuran dari dampak dan pegaruh dokumenter sebut. Premis ini dapat diperluas untuk kumpulan (agregat) dokumen, misalnya untuk karya-karya seorang penulis atau untuk sebuah jurnal tertentu. Daftar indeks sitasi yang diproduksi ISI selalu menggunakan pengukuran ini, yang disebut sebagai impact factor yang menetakan besaran dampak sebuah jurnal tertentu di tahun tertentu, yang merupakan jumlah sitasi di tahun itu ke artikel di jurnal yang bersangkutan pada periode dua tahun sebelumnya, dibagi jumlah total artikel yang muncul di jurnal itu dalam dua tahun.
Penerapan Sitasi Pada Perustakaan
          Penerapan sitasi dalam kehidupan ilmuwan dan pustakawan selalu bergelimang kutipan. Sejak awal kelahiran ilmu pengetahuan dan perpustakaan-perpustakaan ilmiah, kegiatan kutip mengutip sudah lahir. Maka tidaklah mengherankan kalau analisis sitasi dianggap cabang bibliometika dan informetrika yang paling besar, serta dinamakan juga citation studies. Bahwa antara sitasi dengan perpustakaan itu tidak dapat dipisahkan, Maka dari itu dibutuhkanlah sebuah sitasi/sitiran untuk mengetahui sumber yang sebenarnya diperoleh. Dan penerapan analisis sitiran ini dapat membantu dalam kebijakan pengembangan koleksi agar bahan pustaka yang diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguana sehingga akan optimal dalam penggunaanya. Dan dengan adanya penerapan sitasi ini dana sedikit terbatas untuk pengadaan bahan pustaka yang digunakan  secara efektif dan efisien.
Alamat Sitasi pada Teknologi Informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar